Archive for the ‘Ilmu Komputer’ Category

9 Langkah Mengusir Pengeksploitasi Google

cpuVirus W32/Smalltroj. VPCG menjadi salah satu program jahat yang wara-wiri di akhir tahun ini. Virus ini akan memblok akses ke beberapa website sekuriti dan website lain yang telah ditentukan dengan cara mengalihkan ke nomor ip 209.85.225.99 yang merupakan ip publik Google.

Jadi setiap kali user mencoba untuk akses ke website tertentu termasuk website security/antivirus, maka yang muncul bukan web yang Anda inginkan tetapi website http://www.google.com.

Berikut 9 langkah untuk membersihkan W32/Smalltroj. VPCG yang diramu Vaksincom:

1. Nonaktifkan System Restore selama proses pembersihan berlangsung.

2. Putuskan komputer yang akan dibersihkan dari jaringan maupun internet.

3. Ubah nama file [C:\Windws\system32\msvbvm60.dll] untuk mencegah virus aktif kembali.

4. Lakukan pembersihan dengan menggunakan Tools Windows Mini PE Live CD. Hal ini disebabkan untuk beberapa file rootkit yang menyamar sebagai services dan driver sulit untuk dihentikan. Silahkan download software tersebut di alamat http://soft-rapidshare.com/2009/11/10/minipe-xt-v2k50903.html

Kemudian booting komputer dengan menggunakan software Mini PE Live CD tersebut. Setelah itu hapus beberapa file iduk virus dengan cara:

l Klik menu [Mini PE2XT]
l Klik menu [Programs]
l Klik menu [File Management]
l Klik menu [Windows Explorer]
l Kemudian hapus file berikut:

o C:\Windows\System32
§ wmispqd.exe
§ Wmisrwt.exe
§ qxzv85.exe@
§ qxzv47.exe@
§ secupdat.dat
o C:\Documents and Settings\%user%\%xx%.exe, dimana xx adalah karakter acak (contoh: rllx.exe) dengan ukuran file sebesar 6 kb.
o C:\windows\system32\drivers
§ Kernelx86.sys
§ %xx%.sys, dimana xx ini adalah karakter acak yang mempunyai ukuran 40 KB (contoh: mojbtjlt.sys atau cvxqvksf.sys)
§ Ndisvvan.sys
§ krndrv32.sys
o C:\Documents and Settings\%user%\secupdat.dat
o C:\Windows\inf
§ Netsf.inf
§ netsf_m.inf

5. Hapus registri yang dibuat oleh virus, dengan menggunakan “Avas! Registry Editor”, caranya:

l Klik menu [Mini PE2XT]
l Klik menu [Programs]
l Klik menu [Registry Tools]
l Klik [Avast! Registry Editor]
l Jika muncul layar konfirmasi kelik tombol “Load…..”
l Kemudain hapus registry : (lihat gambar 6)

Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\software\microsoft\windows\currentvers
on\run\\ctfmon.exe
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\system\ControlSet001\services\kernelx86
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\system\CurrentControlSet\services\kernelx86
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\system\CurrentControlSet\services\passthru
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Image File Execution Options\ctfmon.exe
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\software\microsoft\windows nt\currentversion\winlogon

ü Ubah value pada string Userinit menjadi = userinit.exe,
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\SharedAccess\Parameters\FirewallPolicy\DomainProfile\AuthorizedApplications\List
ü %windir%\system32\ wmispqd.exe = %system%\ wmispqd.exe:*:enabled:UpnP Firewall
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\SharedAccess\Parameters\FirewallPolicy\DomainProfile\AuthorizedApplications\List
ü %windir%\system32\ wmispqd.exe = %system%\ wmispqd.exe:*:enabled:UpnP Firewall
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\SharedAccess\Parameters\FirewallPolicy\StandardProfile\AuthorizedApplications\List
ü %windir%\system32\ wmispqd.exe = %system%\ wmispqd.exe:*:enabled:UpnP Firewall
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\system\ControlSet001\services\%xx%
Ø HKEY_LOCAL_MACHINE\system\CurrentControlSet\services\%xx%

Catatan:
%xx% menunjukan karakter acak, key ini dibuat untuk menjalankan file .SYS yang mempunyai ukuran sebesar 40 KB yang berada di direktori [C:\Windows\system32\drivers\]

6. Restart komputer, pulihkan sisa registry yang diubah oleh virus dengan copy script berikut pada program notepad kemudian simpan dengan nama repair.inf. Jalankan file tersebut dengan cara: klik kanan repair.inf | klik install

[Version]

Signature=”$Chicago$”
Provider=Vaksincom

[DefaultInstall]
AddReg=UnhookRegKey
DelReg=del

[UnhookRegKey]

HKLM, Software\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”

HKLM, Software\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”

HKLM, Software\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”

HKLM, Software\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”

HKLM, Software\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,”regedit.exe “%1″”

HKLM, Software\CLASSES\scrfile\shell\open\command,,,”””%1″” %*”

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon, Shell,0, “Explorer.exe”

HKLM, software\microsoft\ole, EnableDCOM,0, “Y”

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Security Center,AntiVirusDisableNotify,0x00010001,0

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Security Center,FirewallDisableNotify,0x00010001,0

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Security Center,AntiVirusOverride,0x00010001,0

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Security Center,FirewallOverride,0x00010001,0

HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Control\Lsa, restrictanonymous, 0x00010001,0

HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Control\Lsa, restrictanonymous, 0x00010001,0

HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Lsa, restrictanonymous, 0x00010001,0

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced\Folder\SuperHidden, CheckedValue,0x00010001,0

[del]

HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System,DisableRegistryTools

HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System,DisableCMD

HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer,NoFolderOptions

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run,ctfmon.exe

HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Services\kernelx86

HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Services\kernelx86

HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\kernelx86

HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\mojbtjlt

HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Services\mojbtjlt

HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Services\mojbtjlt

HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Services\Passthru

HKLM, SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows NT\SystemRestore

HKLM, SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows\WindowsUpdate, DoNotAllowXPSP2

HKLM, SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows\WindowsUpdate

HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Image File Execution Options\ctfmon.exe

7. Hapus file temporary dan temporary internet file. Silahkan gunakan tools ATF-Cleaner. Download tools tersebut di alamat http://www.atribune.org/public-beta/ATF-Cleaner.exe.

8. Restore kembali host file Windows yang telah di ubah oleh virus. Anda dapat menggunakan tools Hoster, silahkan download di alamat berikut http://www.softpedia.com/progDownload/Hoster-Download-27041.html

Klik tombol [Restore MS Host File], untuk merestore file hosts Windows tersebut.

9. Untuk pembersihan optimal dan mencegah infeksi ulang, scan dengan antivirus yang up-to-date dan sudah dapat mendeteksi virus ini. Anda juga dapat menggunakan Norman Malware Cleaner, silahkan download di alamat berikut http://www.norman.com/support/support_tools/58732/en.

Istilah – Istilah Pada Keamanan Komputer

1.Hacker

Hacker adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan.

2.White hat hacker

White hat hacker adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada peretas yang secara etis menunjukkan suatu kelemahan dalam sebuah sistem komputer. White hat secara umum lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana melindungi sebuah sistem, dimana bertentangan dengan black hat yang lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana menerobos sistem tersebut.

3.Black hat hacker

Black hat hacker adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada para peretas yang menerobos keamanan sistem komputer tanpa izin, umumnya dengan maksud untuk mengakses komputer-komputer yang terkoneksi ke jaringan tersebut. Istilah cracker diajukan oleh Richard Stallman untuk mengacu kepada peretas dalam arti ini.

4.Cracker

Terjemahan bebas: Pembobol. Orang yang mampu menembus kode dan kode kunci (password) serta memecahkan sistem security tanpa izin atau secara tidak beretika. Istilah {cracker} telah ditemui oleh pengganggu sistem komputer untuk membedakan aktivititas penggunaan komputer yang melanggar aturan atau untuk memberikan istilah yang lebih berdasarkan aktivitasnya. Istilah ini juga membedakan {hacker} yang disebut sebagai seseorang yang mahir dalam menggunakan komputer beserta perintah-perintah dasarnya.

5.Script Kiddie

Sebuah pola serangan yang sering dilancarkan oleh hacker pemula dengan menggunakan alat bantu ringan yang bisa mereka dapatkan di banyak situs hacker lainnya. Alat bantu yang biasanya berisi sederetan skrip sederhana ini mereka gunakan untuk mendeface atau melancarkan DOS (Denial of Service) pada korban yang memiliki exploit. Hacker dengan jam terbang yang lebih tinggi biasanya mencibir hacker pemula yang menggunakan metode ini karena biasanya mereka menggunakan tanpa tahu teknologi dan konsep yang ada di balik pola serangan yang dilancarkan.

6.Elite

Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrogramman setiap harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa di ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada. Salah satu suhu hacker di Indonesia yang saya hormati & kagumi kebetulan bekas murid saya sendiri di Teknik Elektro ITB, beliau relatif masih muda sekarang telah menjadi seorang penting di Telkomsel.

7.Vulnerability

Vulnerability atau celah keamanan adalah suatu kelemahan yang mengancam nilai integrity, confidentiality dan availability dari suatu asset. Vulnerability tidak hanya berupa software bugs atau kelemahan security jaringan. Namun kelemahan seperti pegawai yang tidak ditraining, dokumentasi yang tidak tersedia maupun prosedur yang tidak dijalankan dengan benar.

8. Security hole

Merupakan Celah dari keamanan system/ mesin Hal tersebut disebabkan karena adanya kelemahan-kelemahan di dalam:

– kebijaksanaan jaringan suatu perusahaan (Policy Vulnerabilities),

– konfigurasi suatu sistem (Configuration Vulnerabilities)

– teknologi yang digunakan (Technology Vulnerabilities).

Kelemahan-kelemahan itu biasanya dimanfaatkan untuk menyusup ke dalam suatu jaringan komputer tanpa diketahui pengelolanya. Beberapa masalah yang bisa timbul antara lain adalah:

– Packet Sniffing,

– Identity Spoofing,

– Data Theft,

– Data Alteration.

Selain hal tersebut di atas, masih banyak lagi masalah-masalah yang dapat timbul dari lemahnya sekuriti suatu jaringan. Ping-of-Death adalah salah satu cara untuk membuat suatu sistem menjadi crash, dengan mengirimkan ping dari suatu remote machine.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut di atas, maka dibutuhkan solusi-solusi yang tepat dalam pengimplementasian teknologi jaringan. Jalur komunikasi yang akan dipakai harus benar-benar terjamin keamanan dan kehandalannya.
Diantara solusi untuk menyelesaikan permasalahan security ini adalah melalui:

1. Tunneling protocol,

2. IPSec,

3. Identification process.

9.Bug ( Kesalahan )

Istilah untuk suatu cacat/kesalahan pada software atau hardware yang membuatnya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Proses untuk menemukan dan mengatasi bug disebut sebagai debugging.

Sistem software skala besar dan kompleks, pada prakteknya tidak mudah untuk mengantisipasi setiap gabungan potensial dari kejadian yang akan muncul dalam pemakaiannya. Terutama untuk pembuktian bebas dari kesalahan (bug).

Bug merupakan sebuah kenyataan dalam bidang Teknologi Informasi. Bug ini menjelaskan mengapa dalam daur hidup pengembangan sistem, biaya pengujian lebih mahal dari pada biaya pemrograman. Bug-bug tersebut juga memperlihatkan suatu tingkatan dimana risiko teknologi merupakan risiko bisnis juga.

10.Exploit

Exploit adalah sebuah perangkat lunak yang menyerang kerapuhan keamanan (security vulnerability) yang spesifik namun tidak selalu bertujuan untuk melancarkan aksi yang tidak diinginkan. Banyak peneliti keamanan komputer menggunakan exploit untuk mendemonstrasikan bahwa suatu sistem memiliki kerapuhan.

Memang ada badan peneliti yang bekerja sama dengan produsen perangkat lunak. Peneliti itu bertugas mencari kerapuhan dari sebuah perangkat lunak dan kalau mereka menemukannya, mereka melaporkan hasil temuan ke produsen agar produsen dapat mengambil tindakan. Meskipun demikian, exploit kadang menjadi bagian dari suatu malware yang bertugas menyerang kerapuhan keamanan.
– Remote Exploite

remote exploit adalah program/eksploit yang jika dijalankan dari mesin kamu dengan sasaran server tertentu, akan mengakibatkan anda mendapatkan root shell di mesin/server sasaran yang berarti kamu mempunyai akses root dimesintsb
– Local Exploite

Local exploit adalah program/eksploit yang jika dijalankan pada mesin atau target yang telah dijebol sebelumnya. dengan sasaran server itu sendiri, akan mengakibatkan anda mendapatkan root shell di mesin/server sasaran yang berarti kamu mempunyai akses root dimesin .

11. Logical Bomb

Merupakan Salah satu program jahat yang ditempelkan pada program komputer agar memeriksa suatu kumpulan kondisi di sistem. Ketika kondisi-kondisi yang dimaksud ditemui, logik mengeksekusi suatu fungsi yang menghasilkan aksi-aksi tak diotorisasi.

Logic bomb menempel pada suatu program resmi yang diset meledak ketika kondisi-kondisi tertentu dipenuhi. Contoh kondisi-kondisi untuk memicu logic bomb adalah ada atau tidak adanya file tertentu, hari tertentu dari minggu atau tanggal, atau pemakai menjalankan aplikasi tertentu. Begitu terpicu, bomb mengubah atau menghapus data atau seluruh file, menyebabkan mesin berhenti, atau mengerjakan perusakan lain.

12. Penetration Testing

Uji coba yang melakukan verifikasi dari mekanisme perlindungan yang dibuat oleh sistem, melindungi dari hal-hal yang mungkin terjadi.

Overclock Aman dengan Multiplier

Jakarta – Sebelumnya pernah dibahas tentang bagaimana bentuk hubungan antara FSB dengan memory. Setelah mengetahui hubungan keduanya, barulah kita bisa melakukan overclocking pada prosesor.

Dengan mudahnya detikINET ‘menarik’ Intel core i7 965 dari kecepatan standar 3,2GHz menjadi 4GHz hanya dengan menaikkan kecepatan FSB, itu pun karena dibatasi oleh pendingin prosesor yang masih standar.

Memang sejatinya Intel Core i7 965 sudah memiliki kecepatan yang sangat memadai untuk menjalankan aplikasi terberat sekalipun. Kecepatan yang tinggi tersebut tentunya tidak luput juga dari jumlah Multiplier yang dimilikinya. Apa itu Multiplier?

Muliplier adalah suatu rasio antara clock internal prosesor dengan clock eksternalnya, rasio itupun dapat diubah untuk menentukan kecepatan prosesor. Misalnya, Intel Core i7 965 memiliki Multiplier 24 dengan FSB 133MHz. Ini berarti prosesor tersebut memiliki kecepatan default 24 X 133MHz = 3192 MHz atau sama dengan 3,2 Ghz.

Namun perlu diketahui tidak semua prosesor memiliki Multiplier yang dapat dinaikkan (unlock Multiplier), malah sebagian besar prosesor yang beredar kini hanya dapat diturunkan Multipliernya (Multiplier Lock).

Menaikkan jumlah Multiplier adalah suatu overclocking yang sangat aman untuk dilakukan, karena perubahannya tidak akan berdampak pada melonjaknya kecepatan FSB ataupun memory.

Dengan kombinasi yang tepat antara kecepatan FSB, memory dan jumlah Multiplier, maka para overclocker akan mendapatkan kecepatan prosesor yang optimal.

Lalu apa hanya cukup sampai di situ? tentu tidak.

Jika kombinasi tersebut masih dirasakan kurang, para pengguna masih dapat menaikkan jumlah Voltase. Ada dua jenis Voltase dalam komputer, vCore, adalah sebutan Voltase untuk prosesor dan vDIMM sebutan Voltase untuk memory. Namun, menaikkan jumlah Voltase memiliki risiko yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menaikkan Multiplier atau pun FSB.

Menaikkan Voltase semata-mata hanya perlu dilakukan jika sistim tidak berjalan dengan baik akibat overclocking yang berlebih.

Kesimpulannya, untuk melakukan overclocking bukanlah perkara sulit, tetapi tetap saja mengandung risiko yang dapat menyebabkan kerusakan pada hardware.

Apalagi, para vendor komputer tidak memberikan garansi untuk kerusakan akibat overclock, benar-benar sebuah mimpi buruk jika itu sampai terjadi.

Hal itu tentunya bisa dicegah jika pengguna tidak melakukan overclock berlebihan, yang artinya komputer tetap stabil, temperatur tidak berlebihan atau kenaikan kecepatan yang tidak terpaut jauh dari kondisi semula. ( eno / faw )